Sabtu, 03 November 2012
Pemahaman kemampuan
manusia sebagai pengolah informasi adalah penting bagi perancangan sistem
informasi. Ada 2 model pemikiran tentang manusia sebagai pengolah informasi,
yaitu model dasar dan model Newell-Simon. Yang dimaksud model dasar yaitu
sebuah model sederhana mengenai manusia sebagai pengolah informasi yang terdiri
dari indera penerima (mata, telinga, hidung dan sebagainya) yang menerima
isyarat dan meneruskannya kepada unit pengolah (otak dengan media penyimpan).
Hasil olahan adalah respons/tanggapan keluaran (secara fisik, ucapan, tulisan,
dan sebagainya).
Kapasitas mausia dalam
menerima masukkan dan menghasilkan tanggapan adalah terbatas. Bila sistem
manusia sebagai sistem pengolah dibebani melampaui batas, tingkat tanggapannya
akan berkurang. Misalkan seorang operator telepon, bila jumlah telepon masuk
yang harus ditangani melebihi kemampuannya, maka prestasinya akan merosot di
bawah tingkat tanggapan maksimum.
Sebuah organisasi
terdiri dari para individu, sehingga keterbatasan individu sebagai pengolah
informasi juga tercermin dalam organisasi. Organisasi mengembangkan bentuk
tertentu untuk mengatasi keterbatasan ini, seperti program pembagian kerja dan
penerapan sistem kerja yang teratur sesuai dengan jam kerja.
Kembali lagi pada
model pengolah informasi, yang kedua yaitu model Newell-Simon. Allen Newell dan
Herbert A Simon dari Carnagie Mellon University telah mengajukan sebuah model
mengenai pemecah persoalan manusia yang menggunakan analogi antara pengolah
komputer dan pengolah informasi manusia. Sistem pengolah informasi manusia
terdiri dari sebuah pengolah, indera masukkan, peggerak keluaran, dan tiga
jenis ingatan yaitu ingatan jangka panjang, ingatan jangka pendek dan ingatan
luar. Sistem pengolahan bekerja lebih secara serial daripada pararel, ini
berarti bahwa manusia dapat melaksanakan satu tugas pengolahan informasi pada
saat bersamaan. Tapi tidak berarti bahwa manusia tidak dapat mengerjakan lebih
dari satu tugas secara bersamaan, tanpa mengesampingkan model Newell Simon,
manusia dapat melakukan hal ini melalui pergantian secara cepat dari satu tugas
ke tugas lainnya dengan mengolah secara bertahap setiap tugas. Ketiga
ingatan/memori berperan besar dalam model ini, ingatan jangka panjang dapat
dikatakan kapasitasnya tak terbatas. Waktu yang diperlukan untuk membaca dari
ingatan jangka panjang adalah sangat cepat, tapi untuk menyimpan membutuhkan
waktu yang cukup panjang.
Ingatan jangka pendek
merupakan bagian pengolah dan agak kecil. Dapat dikatakan bahwa ingatan jangka
pendek dipakai untuk pengolahan masukan dan keluaran. Waktu untuk membaca dan
mencatat adalah sangat cepat. Sedangkan ingatan luar terdiri dari media luar
seperti sebuah kertas atau papan tulis dimana ada sedikit pemecahan masalah
terhadap input yang diterima.
Sebelumnya telah
dikatakan bahwa manusia mempunyai keterbatasan dalam kemampuan mengolah
informasi yang diterima. Hal ini mendorong pemakaian data yang dimampatkan atau
ringkasan yang mengurangi volume data yang harus diolah oleh penerimanya. Hal
ini secara langsung akan mempengaruhi prestasi manusia, dalam mengolah data ada
perbedaan hasil keluaran dari suatu data yang telah dimampatkan dengan
pengolahan data secara mentah. Dalam sebuah percobaan, 2 kelompok memecahkan
masalah dari 2 data yang salah satunya telah dimampatkan. Kelompok dengan data
diringkas mengambil keputusan lebih cepat, tapi kurang yakin akan keputusan
yang mereka dapat. Berbeda dengan kelompok yang memperoleh data mentah, meraka
lebih lambat dalam mengambil keputusan, tapi lebih yakin akan keputusan yang
didapatkan.
KETERBATASAN MANUSIA SEBAGAI
PENGOLAH INFORMASI
•
Keterbatasan
dalam pengolahan data
•
Keterbatasan
dalam menemukan perbedaan-perbedaan
•
Keterbatasan
dalam menangani data Probabilistik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar