Pages

Jumat, 09 November 2012

Inovasi Teknologi


Era industrialisasi sudah berganti dengan era informasi. Paradigma dan praktik pendidikan untuk era informasi tentu berbeda dengan paradigma dan praktik-praktik untuk era industrialisasi. Laju informasi yang beredar sudah tidak bisa dikendalikan baik dari segi jumlah maupun jenis dan dampaknya bagi anak. Melalui berbagai media elektronik (televisi, internet dengan segala variannya), anak-anak diserbu oleh banjir informasi secara dahsyat. Sebagian informasi itu memang bermanfaat dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap ajnak. Namun sebagian lain justru bisa merusak anak karena mengandung banyak unsur yang tidak sesuai untuk konsumsi anak (misalnya kekerasan dan pornografi).

Maka dari itu, satu ketrampilan hidup yang amat penting dalam era ini adalah keterampilan mencari, menyaring, memilah, dan memanfaatkan informasi dengan benar dan membuang informasi yang tidak berguna dan merusak. Agar anak bisa memperoleh keterampilan ini, praktik-praktik di sekolah yang berdasarkan model pendiktean, penghafalan, indoktrinasi, dan deduksi sudah tidak sesuai zamannya. Anak perlu mendapat kesempatan untuk menjelajahi kehidupan melalui proses pencarian dan penemuan di sekolah. Sayang, pada kenyataannya, sekolah yang sudah mengadopsi paradigma yang sesuai era informasi masih amat sedikit.

Berkait dengan era informasi adalah teknologi. Pencarian, penyaringan, pemilahan, dan pemanfaatan informasi amat dipermudah dengan penggunaan teknologi komputer dan internet. Maka dari itu, penguasaan teknologi komputer dan internet merupakan salah satu keterampilan hidup yang amat penting. Siswa/mahasiswa perlu dikondisikan dan diberi kesempatan untuk menguasai keterampilan hidup ini. Beberapa sekolah dan Perguruan Tinggi terkemuka memang sudah melakukan antisipasi dan menyediakan sarana/prasarana teknologi informasi. Bahkan pemanfaatan teknologi informasi juga diintegrasikan dalam beberapa mata pelajaran/kuliah. Kurikulum didesain sedemikian rupa agar siswa/mahasiswa memanfaatkan jaringan internet untuk mengerjakan tugas-tugas kelas dan berinteraksi satu sama lain. Selain itu, manajemen lembaga pendidikan dan layanan untuk para siswa/mahasiswa dan orang tua juga didukung kecanggihan teknologi informasi. Pendaftaran, perwalian, dan penyimpanan porto folio bisa dilakukan melalui jaringan intranet.

Ketika segelintir sekolah sudah masuk arena persaingan global dengan memanfaatkan inovasi teknologi, sebagian besar sekolah di Indonesia justru masih amat jauh dari akses teknologi informasi. Prasarana komputer di kebanyakan sekolah masih amat minim bahkan tidak ada. Guru-guru pun masih belum mempunyai kesempatan atau keberanian untuk menggunakan teknologi komputer dan internet. Tentu saja kesenjangan dalam aksebilitas antara siswa-siswa dari sekolah mampu dengan siswa-siswa dari sekolah miskin akan mengarah kepada persaingan yang tidak seimbang antara anak-anak bangsa. Sekali lagi, tarik ulur antara keunggulan dan pemerataan merupakan isu serius dalam penyusunan kebijakan pendidikan dan perencanaan anggaran pendidikan.

Implikasi lain dari inovasi teknologi adalah batasan antara pendidikan formal, informal, dan nonformal secara nyata akan menjadi kabur. Secara positif, ada amat banyak situs yang menawarkan program atau modul pembelajaran yang bisa diakses anak dengan mudah. Ruang belajar anak tidak lagi dibatasi empat dinding ruang kelas. Proses pembelajaran di dunia maya – yang kadang juga dimanfaatkan di segelintir sekolah – tidak mengenal batasan formal dan nonformal. Beberapa situs menyajikan program amat bermutu bagi pengembangan berbagai kompetensi anak.

Sebaliknya, ketika anak sudah bisa mengakses dunia maya, segala yang ada di situ akan bisa diakses anak termasuk situs-situs yang tidak sesuai dan bisa merusak anak. Padahal tidak banyak guru dan orang tua yang menguasai teknologi informasi cukup baik atau tidak punya cukup waktu untuk bisa mendampingi anak dan memberi pengarahan dalam penjelajahan ke dunia maya. Akibatnya, anak-anak menjadi rentan terhadap berbagai dampak negatif dari penyalahgunaan teknologi informasi.

0 komentar:

Posting Komentar